Dumping some stories #2

like i said, would like to comeback here for dumping some thing.
i actually really have many thing to be shared, but in the end of the day i just dont have energy to finish it and making sure the story gonna be completed. so… here some of my writting for awhile
PS. you just dont know how much draft did i have for writting around may until now….

belom ada judul, just lil bits

“paling males kalo udah waktunya pak eunhyuk” tukas minji sambil memainkan pensil ditangannya, sedangkan sullyoon memilih untuk melanjutkan aktifitas mencatatnya.
“mata kuliah wajib ini, nggak bisa diskip” minji akhirnya kembali melanjutkan aktifitas mencatatnya. tak lama, seseorang memasuki ruangan mereka dengan wajah yang penuh dengan peluh.
“ma-maaf pak saya tadi kejebak macet”
“oh iya, masuk aja masih belum jam terlambat kok. jangan lupa absensinya ya?” orang itu hanya menganggukkan kepalanya sebelum berlalu mengambil duduk didekat tempat minji dan sullyoon berada.
“adek tingkat bukan?” tanya minji berbisik, sullyoon hanya menganggukkan kepalanya. melihat itu minji dengan kesal segera mencubit lengan sullyoon dan dibalas dengan sebuah jitakan tepat mengenai kepala minji.
“jawabnya yang bener dikit napa?”
“kan udah ku jawab juga”
“minji, sullyoon”
“i-iya pak”
“tolong suaranya” keduanya hanya menundukkan wajah mereka dengan teman-teman dikelas mereka menahan tawa, tak terkecuali orang yang baru saja datang dikelas mereka.
‘jadi penasaran’

chaos at minji room(just so you know)

“diantara kalian ber-empat…. yang tadi pagi masuk kamar dan nggak sengaja jatuh pas dikasurku coba ngaku” tanya minji sambil menatap lurus kearah para anggotanya yang berkumpul diruang tamu. haerin memilih diam, dani menatap bingung, hyein masih mencoba mencerna pertanyaan minji dan hanni mencoba untuk mengalihkan pandangannya dari minji.
“pham hanni…”
“hm?” minji melipat tangannya disana dan menatap tajam kearah hanni.
“apa?”
“ngaku nggak?”
“…”
“pham ha-“
“aku tadi yang masuk kamar” tukas haerin, minji mengalihkan pandangannya dan mendekat kearah haerin.
“pham-pham nyogok kamu apa kok bisa ngaku ngaku?”
“seriusan aku yang nggak sengaja matahin kacamatanya, unnie…”
“…”
“iya kan kacamata yang patah?” tanya haerin dengan wajah datar andalannya. minji akhirnya memijat pelan pelipisnya.
“jadi kacamataku pagi tadi dirusakin ini kucing?”
“…emang ada yang rusak lagi, minji unnie?”
“bukan rusak, tapi hilang…”
‘aduh mampus’ batin hanni
“roti bludder yang aku beli semalem elu yang makan kan, pham hanniiiii”
“…oh, tau gitu aku nggak ngaku”
“kalian berdua…”

another master sakuchan and her 2 kiddo

“tanganku kayaknya keseleo” mendengar celetukan sakura, yujin dan minji bergegas pergi menuju arah dapur secara bersamaan. hal itu membuat sakura bingung tapi memilih untuk tak menghiraukannya. tak lama keduanya kembali dengan yujin membawa air didalam bak dan minji dengan handuk yang sudah terlipat dan sepertinya sudah tersentuh dengan air yang yujin bawa.
“apa yang kalian la-” belum sempat sakura menyelesaikan perkataannya, yujin maupun minji sudah mengecek kedua tangannya, dengan minji mengompres tangan kanan sakura. dan yujin memijat pelan tangan kirinya.
“aih, enak juga punya anak buah~”
“kalau tangan ssaem sakit”
“kami yang bakal kelabakan” sakura mendengar keduanya hanya bisa mengerjapkan matanya keheranan.
“bukannya aku tetap bisa mengarahkan kalian?”
“tapi beda!” ucap yujin dan minji bersamaan, menatap kearah sakura dengan kekhawatiran.
“iya-iya, aku akan berhati-hati” ucap sakura sambil mengelus kepala yujin dan minji bergantian.
‘berasa punya 2 peliharaan’ batin sakura

i dont know why i write this…

“Hujannya bakal awet ini” samar-samar aku mendengar perkataan itu meluncur darinya. aku memilih untuk menyumpal telingaku dengan iem yang tersambung dengan ponselku. lagu-lagu kpop mulai memenuhi ruang dengarku. tak lama aku merasakan tepukan pelan dibahuku. dengan terpaksa aku melepaskan satu iem yang kukenakan.
“marah?”
“enggak sih, cuman mau ndengerin lagu aja. takut-takut pertir lewat” tukasku, dia hanya menanggapi dengan kata ‘oh….’. karena kurasa tak akan ada lagi yang perlu dibicarakan, akupun hendak mengenakan iem ku sebelum akhirnya tanganku diraih olehnya. aku pun menatap penuh tanya kearahnya.
“mau dengerin juga”
“emang mau ndengerin lagu kpop?” tanpa menjawab tanyaku, dia sudah mengenakan iem ku ditelinganya. tentu posisi kami makin berdekatan karena dia mengambil iem yang paling jauh untuk dia gunakan. aku sebenarnya sudah biasa dengan hal ini, ayolah aku tak akan segugup itu hanya karena skinship seperti ini.
“newjeans?” aku hanya menganggukkan kepalaku, hujannya benar benar tidak menampakkan akan mereda dalam waktu dekat. tak lama aku merasakan kepalanya sudah menyandar dikepalaku.
“padahal niatnya mau keliling, eh malah hujan” aku hanya bisa tersenyum, tangan kiriku akhirnya merapikan beberapa helai rambutnya. diapun menatapku dengan menunjukkan senyum manisnya.
“makasih~”
“iya”
“duh sok cool” aku pun mencubit pelan lengannya, dia hanya bisa tertawa kecil disana. jujur saja aku lebih suka dengan momen kecil seperti ini daripada hal-hal yang terlalu dilebihkan. sekecil apapun momen yang tercipta, sudah cukup membuatku merasakan kehangatan ini.

Living a life [Yujin Part]

jam mulai menunjukkan pukul 10.20 pagi, seorang ahn yujin hari ini bisa terbangun cukup telat karena sang manajer bilang hari ini akan jadi hari libur terakhir yang dimilikinya sebelum ive mulai disibukkan kembali dengan rencana comeback musim gugur tahun ini. setidaknya, dia bisa menghela nafas sebentar dengan jam tidur yang lebih masuk akal. dia masih ingat kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh member yang lain, seperti hyunseo yang memilih untuk berangkat kesekolah, rei dan liz memilih untuk pergi ke kafe terdekat untuk ‘kencan’, wonyoung memilih untuk pulang kerumahnya dan kemungkinan saat kembali ke dorm akan dibawakan banyak makanan dan semua member akan dengan senang hati melahapnya, dan gaeul unnie kebetulan akan melanjutkan les bahasa jepang yang ia lakukan karena merasa paling tertinggal diantara member yang lainnya.

didorm yang cukup luas ini, ternyata hanya dia yang masih belum melanjutkan aktifitasnya. masih ingin berada dikamarnya dengan selimut masih membalut tubuhnya. sebuah senyuman nampak terlihat diwajahnya, dia benar-benar menikmati hari ini. sebuah bunyi notifikasi pesan dari ponselnya mulai menggema dikamarnya, diapun sedikit mengernyitkan dahinya tapi memilih untuk segera mengechat siapa yang menghubunginya. dia menghela nafas sejenak dan segera memposisikan dirinya untuk duduk dipinggir kasurnya. diapun akhirnya memilih untuk menghubungi orang yang baru saja mengiriminya pesan. mengenakan slipper ganganji yang ada disana diapun melangkahkan kakinya mendekat kearah jaket yang menggantung dipintu kamarnya sebelum akhirnya membuka pintu itu.

“minju unnie..”
“eung aku baru saja bangun”
“hah?”

mata yujin membulat setelah mendengar kabar dari minju soal rencananya dengan yena dan chaewon untuk mampir kedormnya. yujinpun segera mengenakan jaketnya dan berjalan cepat kearah jendela dormnya.

“astaga… kalian benar-benar kemari? langsung keatas, aku akan membukakan pintunya”

yujin hanya menghela nafas disana setelah dia mematikan panggilan telpon itu, ya mungkin para unnienya ingin menghabiskan waktu dengannya juga sebelum mereka mulai sibuk. 5 menit kemudian dia mendengar suara bell dormnya berdenting, diapun segera menuju pintu utama untuk menyambut tamu yang tidak diundangnya itu. tapi yujin tak bisa membohongi dirinya sendiri, meskipun mereka menyebalkan, dia tetap merindukan mereka semua, tak terkecuali. hidup dengan mereka selama 2,5 tahun adalah waktu yang lama dan dia tak akan melupakan apapun yang terjadi saat bersama. dan lagi mereka adalah para unnienya, orang-orang yang selalu ada untuknya dan mereka jugalah yang membentuk siapa dia.

“baju tuh dirapiin dulu lah~” goda yena, yujin memilih untuk tidak mengindahkan ucapan sang tertua dan malah membantu chaewon dengan barang bawaannya.
“makasih, yujin~”
“masuk-masuk…”
sepertinya mereka bertiga sudah biasa mampir kedorm yujin, melihat mereka sudah punya spot khusus dan membuat yujin hanya bisa menampakkan senyumnya. yena sudah mengambil duduk disofa ruang utama, sedangkan chaewon mengambil duduk di ruang makan dan minju sudah menuju dapur bersama yujin untuk menyiapkan hotpot yang mereka bawa untuk yujin.

“sakura unnie kok nggak diajak?”
“lagi keluar sama eunchae, katanya nanti nyusul. eunbi unnie tadi chat bakal langsung kesini kalau udah sampe dari konser di jepang” tukas chaewon yang entah darimana sudah mengunyah snak yang aslinya berada diruang utama.
“yena unnie bukannya bilang lagi sibuk promosi, kok bisa mampir?” lanjut yujin yang sekarang sedang membantu minju mencarikannya panci besar untuk tempat hotpot.
“masa’ ngumpul gini doang harus nunggu kelar promosi?” jawab yena yang fokus mencari tontonan yang bisa mereka nikmati bersama. mendengar jawaban yena, yujin memilih untuk melanjutkan aktifitasnya mencari panci di laci-laci sekitaran dapur, tak lama dia akhirnya menemukannya dan memberikannya ke minju.
“unnie sendiri kenapa mau diganggu sama mereka berdua, istirahat lah di rumah abis audisi syuting juga” minju hanya bisa terkekeh mendengar ocehan yujin sebelum akhirnya mencubit pelan pipi yujin.
“ya kan mau ketemu yang lain juga, mereka berdua mah biarin aja”
“dateng semua ini?” tanya yujin dan hanya mendapat anggukan dari minju, entah kenapa yujin merasa hangat mengingat banyak kesempatan untuk bertemu dengan para unnienya tapi tidak selalu dengan formasi lengkap. hanya 3 orang ini yang sering dia temui, atau bahkan wonyoung dan sakura unnie kadang bisa ikut tidaknya. untuk yang lain, dia bahkan sudah lupa dengan bau parfum yang mereka kenakan. oh hal ini bukan hal aneh untuk yujin, kalian tau sendirikan dia punya panggilan manis dari para unnienya? ahn daeng-daeng.


setelah dirasa beres, yujin akhirnya mengambil duduk didekat yena. dia ternyata memilih untuk menonton tayangan ulang eartharcade dan membuat yujin ingin merebut remot tv yang dipegang yena.

“heh, acara sendiri malah mau diganti”
“aku tau ya niatnya mau ngapain, yena unnie ganti dong”
“ih seru tau, jin. biarin napa”
“chaewon unnie~”

keduanya hanya bisa tertawa, mereka memang suka sekali menggoda yujin dan melihat reaksi yujin yang seperti itu mengingatkan mereka bahwa yujin memang hanyalah anak kecil saat mereka hidup bersama didorm 5 tahun lalu. tak terasa tahun ini yujin akan menginjak umur 20 tahun, tak pernah terlintas dibayangan para unnie yujin dan wonyoung bisa ikut mereka minum-minum dan menikmati malam bersama. hal itu rasanya hanya sebuah impian kosong apalagi mengingat kontrak mereka sebagai iz*one hanya 2,5 tahun.

“ini ceritanya kalian nggak ada niatan bantu buat mindahin panci hotpot sekompornya ke ruang utama?” tanya minju yang membuat yujin dan chaewon bergegas untuk menyiapkan apa saja yang diminta, oh tentunya dengan yena yang tak memperdulikan para dongsaengnya dan tetap melanjutkan aktifitas menonton tvnya.

setelah meja dan seluruh bahan dan peralatan untuk hotpot sudah diruang utama sebuah bunyi bell kembali terdengar, yujin pun segera membukakan pintu dan sosok hitomi maupun nako sudah ada disana. tanpa banyak bicara yujin langsung memeluk keduanya, tentu mereka membalas pelukan yujin dan memastikan yujin tidak meneteskan airmata disana. setelahnya yujin mempersilahkan mereka untuk bertemu dengan yang lainnya. belum sempat yujin berlalu dari lorong menuju ruang utama, dia kembali mendengar bell dormnya berbunyi. kali ini, sakura dan eunchae datang, aku tahu apa yang ada dibenak kalian tapi percayalah member lesserafim maupun ive sudah biasa seperti ini. bahkan kadang member grup lain seperti itzy, aespa, stayc, fromis_9 dan newjeans ikut bergabung diacara makan-makan dadakan seperti ini. tentu dengan persetujuan member lainnya.

“ohhh, hong eunchae~~” sapa yena, eunchae langsung mengambil duduk disebelah yena tak lupa dia menyapa nako, hitomi, minju dan juga chaewon.
“jin, udah disitu dulu. paling juga abis ini yuri ama hyewon nongol” ujar sakura yang sudah berjalan terlebih dahulu kearah ruang utama.
“adeh, gampang paling juga belom da-” dan suara bel pun berbunyi
“wih makin sakti aja, sakura unnie”
“diem bebek”
“eh ada eunchae, nggak boleh ngegas”

yujin hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar sayup percakapan para unnienya. saat dia membukakan pintu ternyata sosok lain yang datang, hyunseo dengan seragam hanlim yang dia kenakan.

“cepet banget baliknya”
“unnie yang tidurnya kelamaan”
“masih jam 11 ya ini”

orang-orang yang berada diruang utama hanya bisa menahan tawa mereka mendengar yujin dan hyunseo saling bertukar argumen. tentu hal ini mengingatkan kejadian yang sama saat yujin maupun wonyoung saat pulang dari sekolah dan harus berargumen dengan eunbi maupun chaeyeon.

“oy hyunseo~” sapa yena dengan akrabnya
“Halo~, ah aku ganti baju dulu setelah ini akan meyusul”
“jin seriusan, tunggu aja disitu ngapain balik ke sini!” lanjut yena yang melihat sosok yujin sudah mengambil duduk disebelah minju dan sakura.
“pegel”
“belum jompo juga, kalo sakura unnie yang bilang begitu baru perca- aduh dilempar gelas dong”
“mampus”

belum sempat sakura dan yena melanjutkan pertengakaran mereka, sebuah bunyi bel terdengar. kali ini, hyunseo yang baru saja berganti baju langsung menuju kearah pintu dan menyambut tamu yang ditunggu. yuri, hyewon dan chaeyeon akhirnya sampai juga didorm ive.

“nyasar ke gedung sebelah, sorry-sorry”
“gitu aja nyasar, chae”
“diem ya bebek, yang ngasih arah-arahnya kan kau. ya nggak salah dong kita nyasar” tukas chaeyeon sambil menjitak kepala yena.
“aduh udah-udah, tinggal nunggu wonyoung sama eunbi unnie kan ini?” tanya hyewon
“iya sih, member lesserafim sama ive yang lain ikut kan ini? yakali cuman hyunseo ama eunchae aja” tanya yuri, ketiganya mengambil duduk didekat chaewon.
“kalo anak sserapim ikut, tadi udah ku chat mereka nanti melipir kesini. anak ive masa’ enggak?” tukas chaewon
“paling pas pulang mereka kaget aja liat ada kalian disini, full formasi lagi” ujar yujin, gelak tawapun pecah karena itu.
“tenang, rencananya bulan depan ngagetin chaewon lah~ masa’ yujin ama minju aja yang kena gilir. kalo di rumah ku udah nggak kaget” terang yena
“udah paling asik tuh nyewa villa sekalian, bosen liat gedung-gedung apart” ujar sakura sambil meminum teh yang tadi sudah disediakan minju, yujin dan chaewon.
“ngomong kayak gini tuh pas ada eunbi unnie, fix bakal kejadian~” terang hyewon. yang lain pun mengiyakan.
“maaf ya eunchae, hyunseo~ kita kalo kumpul pasti berisik kek gini” ucap nako, eunchae maupun hyunseo bisa memaklumkan.
“seru sih malahan, bisa liat yujin unnie jadi adek banget kalo bareng kalian”
“sama, seru aja liat sakura unnie sama chaewon unnie argumen sama yena unnie dan yang lain”
“aduh para dedek gemas ini, pengen gi-“
“yena…”

tawa kembali pecah, tentunya mereka sudah menyantap hotpot yang ada didepan mereka sambil berbincang-bincang. sebagai tuan rumah dadakan, yujin tentu sudah melakukan pesan makanan yang lainnya. oh ayolah mereka total ada 19 orang, mana mungkin mereka tak memesan lebih dan mengingat anak-anak iz*one dulu bisa menghabiskan banyak makanan dalam waktu yang singkat, memesan lagi merupakan hal yang bijak.

akhirnya bunyi bel kembali terdengar setelah 30 menit lamanya mereka semua sibuk dengan aktifitas menyantap kudapan maupun bertukar kabar, yujin berjalan mendekat kearah pintu dan sosok eunbi dan wonyoung akhirnya datang.

“halo~” “hai anak-anakku
“mama” “wonnie

yujin hanya bisa menampakkan senyumnya sambil memperhatikan keriuhan didepannya, jam masih menunjukkan setengah 12 siang. sepertinya member ive maupun lesserafim yang lain akan datang setelah acara makan mereka selesai, mengingat kelas bahasa gaeul unnie bisa 2 jam lebih dan kencan liz dengan rei bisa sampai seharian karena keduanya suka seperti itu.

mungkin bukan waktu istirahat yang yujin nantikan, tapi paling tidak dia bisa bertemu kembali dengan keluarganya dan juga bisa memperbarui energinya sebelum kembali disibukkan dengan dunia gemerlap entertaiment yang membesarkan namanya.

dah ya, pankapan lagi~

Tinggalkan komentar